Koleksi merupakan “amunisi” perpustakaan sekolah. Tanpa adanya koleksi yang memadai, perpustakaan sekolah tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal. Oleh karena itu, pengelola perpustakaan sekolah wajib mengetahui jenis koleksi perpustakaan sekolah dan bagaimana pengembangannya agar koleksi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengguna. Koleksi perpustakaan sekolah hendaknya mengacu pada kurikulum sekolah.

Koleksi perpustakaan sekolah harus diolah untuk dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Tujuan pengolahan koleksi adalah membuat sarana temu kembali sehingga memungkinkan pemustaka menemukan kembali koleksi yang diperlukan melalui sistem temu balik misalnya, kartu katalog dan atau melalui susunan koleksi di rak, atau sistem otomasi penelusuran koleksi. Tahapan pengolahan koleksi perpustakaan sekolah meliputi inventarisasi, katalogisasi, klasifikasi, penyelesaian dan pengaturan koleksi.

Selain pengolahan, perawatan koleksi perpustakaan sekolah sangat penting untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tidak cepat rusak atau musnah. Kegiatan perawatan koleksi meliputi reproduksi, penjilidan, laminasi, fumigasi dan penyiangan. Berkaitan dengan layanan perpustakaan sekolah, pustakawan dituntut bersikap ramah, sopan, tekun, dan memiliki kompetensi yang dibutuhkannya secara optimal. Indikator kualitas layanan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari kemampuan memenuhi standar layanan minimal dan layanan prima.