Panggil saja Jihan, gadis remaja berusia 17 tahun yang siap menjadi siswi kelas 12 SMA yang ada dikota Jihan.

Jihan merupakan gadis periang yang baik hatinya. Tak heran jika Jihan memiliki banyak teman di sekolahnya. Gadis berhijab nan hitam manis dengan dihiasi senyuman tipis nya yang anggun, membuat mata terperangah bagi siapapun yang melihat dan berhasil ditarik olehnya untuk ikut tersenyum bersamanya. Ia adalah gadis energik yang membawa aliran positif kepada semua orang dan dengan senang hati ia mampu menularkan nya. Itulah Jihan.

“Waktu longgar mu kapan Ji? Ketemu yuk? Bisa dong direncanakan?” ajakan Bumi untuk bertemu, membuat Jihan tersontak dan ragu yang berselimut takut pun menyertai dirinya tenggelam dalam tidur di malam itu.

Perkenalan mereka yang pada akhirnya mereka saling jatuh hati pada posisi mereka masing-masing.

Bumi, lelaki kelahiran 2 Januari iu telah sukses meraih hati Jihan, gravitasi cinta keduanya jatuh dan menetap pada hati yang telah disediakan, hingga pada akhirnya menghadirkan resonansi di jiwa abadi karena hukum kekekalan alam.

Pada awalnya Jihan berfikir bahwa kisah cintanya ini bersifat maya atau tidak nyata karena hanya berawal dari sosial media. Namun seiring berjalannya waktu, Jihan dan Bumi semakin yakin untuk melangkah maju dan saling konsisten pada komitmen yang telah mereka tegakkan. Pada akhirnya diperbesar oleh kasih sayang yang tumbuh diantara mereka. Seperti hal nya sifat bayangan oleh kisah cinta itu sendiri.

Batin Jihan di dalam hati.