Pembahasan tentang pendidikan anak usia dini di berbagai negara dari sisi kurikulum belum banyak di pelajari. Dengan mempelajari kurikulum PAUD di berbagai negara, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang apa visi setiap negara bagi pendidikan yang diterapkan di negara tersebut. Buku ini adalah seri 2 dari buku yang berjudul Kurikulum PAUD Mancanegara yang membahas berbagai kurikulum PAUD yang diterapkan di enam negara, yaitu: Perancis, Jepang, Mexico, Brunei Darussalam, Thailand, Arab Saudi. Kajian tentang kurikulum PAUD dari berbagai negara ini diharapkan dapat memberikan bahan refleksi untuk pengembangan kurikulum di Indonesia. Kajian dalam buku ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk terus meningkatkan inovasi di bidang kurikulum PAUD agar pendidikan di fase fondasi ini benar-benar memberikan pijakan yang kuat ketika anak memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.  Perancis menerapkan sistem pendidikan yang bersifat sentralistis artinya, pengembangan kurikulum sekolah diatur oleh sebuah komisi nasional. Kompetensi yang menjadi landasan pendidikan di Perancis, yaitu: penguasaan bahasa Prancis; pengetahuan praktis tentang bahasa dan kehidupan modern; elemen dasar matematika, ilmu pengetahuan dan teknologi; komunikasi dan informasi; humaniora; sosial dan kemasyarakatan; serta otonomi dan inisiatif. Pendidikan di Jepang dipengaruhi oleh ajaran konfusianisme. Konfusianisme adalah petunjuk atau tingkah laku yang berdasarkan moral daripada Suatu bentuk kepercayaan. Konfusianisme merupakan bentuk dari sistem ajaran yaitu berupa etika Cinta Penuh kebajikan cinta akan kebenaran tata krama dan kepemimpinan yang bijaksana yang disusun dalam memberikan inspirasi dan melestarikan pengelolaan keluarga dan masyarakat secara tepat. Kurikulum Mexico disebut Programme de Education Preescolar, pembelajaran berfokus pada Perkembangan sosial dan pribadi, bahasa dan komunikasi,  pemikiran matematika, eksplorasi dan pengetahuan dunia, ekspresi dan apresiasi seni serta perkembangan fisik dan kesehatan. Sedangkan kurikulum di negara Brunei Darussalam, kurikulum yang digunakan disebut Subject content yang memiliki muatan materi pendidikan agama Islam, seni dan kerajinan serta Malay Islam Berjaya, dan Bahasa Inggris. Kurikulum Thailand dikenal dengan nama Early Years Foundation (EYFS) dan The British National Curriculum. Proses pembelajaran di Thailand diharapkan anak memiliki lima kompetensi kunci yaitu: kemampuan komunikasi, berpikir, pemecahan masalah, kecakapan hidup, dan penerapan teknologi. Kurikulum di Arab Saudi dikenal dengan nama Learning self-curricula dengan integrasi ilmu agama dan ilmu umum. Materi pembelajaran diintegrasikan melalui kegiatan bermain yang membantu anak mengenali agamanya (Islam).