Bagikan informasi tentang PERBANDINGAN KURIKULUM PAUD INDONESIA DAN MANCANEGARA (Mesir, China, Iran, Singapura, Malaysia, Philipina, Canada, Australia, Korea Selatan, Norwegia, dan Finlandia) kepada teman atau kerabat Anda.
Pembahasan tentang pendidikan anak usia dini dari sisi kurikulum belum banyak dikaji. Dengan mempelajari kurikulum PAUD di berbagai negara, berupa sejarah perkembangan kurikulum, karakteristik, struktur kurikulum, prioritas pendidikan, dan berbagai aspek lainnya dapat memberikan gambaran tentang apa visi setiap negara bagi pendidikan yang diterapkan di negara tersebut. Buku ini membahas berbagai kurikulum PAUD yang diterapkan di berbagai negara, yaitu: Mesir, China, Iran, Singapura, Malaysia, Philipina, Canada, Australia, Korea Selatan, Norwegia, Finlandia, dan Indonesia. Kajian tentang kurikulum PAUD dari berbagai negara ini diharapkan dapat memberikan bahan refleksi untuk pengembangan kurikulum di Indonesia.
Kurikulum PAUD Mesir menerapkan pendekatan yang berpusat pada anak dan mengutamakan pendidikan agama. Kurikulum di China mempunyai tujuan mengaktifkan anak agar dapat hidup dan berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan cara pengembangan semua potensi yang dimiliki anak. Pendidikan di Iran diprioritaskan untuk meningkatkan output dan memajukan integrasi sosial, moral, dan spiritual dengan fokus utama pada memperkuat iman Islam. Kurikulum PAUD di Singapura juga dikembangkan dengan tujuan mempersiapkan siswa untuk tuntutan pertumbuhan sosial. Kurikulum Malaysia menekankan pada keterampilan komunikasi, keterampilan sosial dan keterampilan lainnya untuk mempersiapkan anak-anak menuju pendidikan dasar (formal). Kurikulum PAUD di Philipina sangat menekankan pada prinsip bahwa belajar itu bukan untuk meraih nilai, melainkan belajar untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Kurikulum PAUD di Kanada dirancang untuk membantu anak-anak membangun pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya, membentuk konsep, memperoleh keterampilan dasar, dan membentuk sikap positif. Kurikulum PAUD di Australia menekankan pada penanaman nilai-nilai pada anak usia dini yaitu sikap hormat dan santun, mematuhi aturan, kejujuran, kemandirian, dan ketangguhan. Korea Selatan menggunakan kurikulum ditingkat PAUD yang berprinsip bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan kebahagiaan sehingga dapat meraih harapan dan impiannya. Kurikulum di Korea Selatan tidak mengembangkan atau mengajarkan agama, namun lebih fokus dalam pegembangan terhadap 5 aspek perkembangan anak antara lain yaitu olahraga, komunikasi, seni, bermain dan berbaur dengan alam. Kurikulum yang digunakan oleh Norwegia adalah Nasional Curriculum of Norwegia, Konsep utama pendidikan di Norwegia adalah 1) Pertumbuhan dan perkembangan, permainan, aktivitas, pembelajaran, pembentukan dan partisipasi, 2) Anak dibiasakan untuk menghargai satu sama lain dan lingkungan sekitar, memiliki kebebasan intelektual, berdonasi, dan hal-hal yang berhubungan dengan hak asasi manusia. Kurikulum pendidikan anak usia dini di Finlandia bertujuan agar anak-anak dapat meningkatkan kemampuan belajar untuk meningkatkan keterampilan dan positif citra diri, memperoleh keterampilan dasar, pengetahuan dan kemampuan anak. Kurikulum Merdeka di Indonesia memberikan kesempatan belajar bagi siswa agar memiliki waktu yang cukup untuk menggali ide dan mengembangkan kompetensinya.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada ulasan untuk produk PERBANDINGAN KURIKULUM PAUD INDONESIA DAN MANCANEGARA (Mesir, China, Iran, Singapura, Malaysia, Philipina, Canada, Australia, Korea Selatan, Norwegia, dan Finlandia)